1. 3100 SM
Pada jaman ini, masyarakat Mesir Kuno menggunakan cuka apel untuk
berdiet. Cuka apel biasanya digunakan sebagai minuman. Menurut mereka,
cuka apel bisa menurunkan nafsu makan dan membantu membakar lemak.
Padahal beberapa penelitian yang sempat dilakukan tentang hal ini
mengungkapkan bahwa cuka apel tidak terbukti mampu menurunkan berat
badan.
2. 1600-an
Di masa ini, perempuan percaya bahwa rumput laut bisa membantu
merampingkan tubuh. Anehnya, bukan dengan cara dimakan, namun digunakan
sebagai sabun mandi yang diklaim sebagai sabun penurun berat badan.
Negara-negara di Asia Timur percaya bahwa sabun rumput laut bisa
mengikis dan mengecilkan lapisan lemak saat mandi.
3. 1920
Manfaat buah sudah mulai dikenal di masa ini, terlihat dari
penggunaan buah jeruk sebagai bahan untuk pendamping makanan utama.
Intinya, mengurangi porsi makan utama dan mengonsumsi jeruk sebagai
pelengkapnya.
4. 1941
Sepertinya tahun ini adalah cikal-bakal munculnya metode
detoksifikasi. Diet dengan cara pembersihan racun dalam tubuh ini
dilakukan selama 10 hari. Selama 10 hari, orang yang berdiet hanya makan
makanan cair seperti campuran jus lemon, sirup maple, dan cabai.
5. 1972
Tahun ini, Diet Atkins menjadi diet yang populer. Metode diet ini
mengharuskan orang untuk mengasup makanan rendah karbohidrat dan
memperbanyak protein. Namun, konsumsi daging, burger, mentega, dan steak
sebagai sumber protein malah justru meningkatkan lemak tubuh. Dan,
kelebihan lemak kerap dikaitkan dengan risiko serangan jantung. Jadi, di
mana letak manfaatnya?
6. 1979
Dr Herman Tarnower menciptakan sebuah metode diet baru yang disebut
“New York Sub urb”. Diet ini ternyata lebih ketat dibanding Diet Atkins,
karena pelakunya hanya diperbolehkan menyantap wortel dan seledri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar